Langsung ke konten utama

Nasionalisme : Manjat Gerbang

Saya baru pulang nobar final Sea Games sepakbola antara Indonesia vs Malaysia. Karena gak punya tivi, saya nnton di luar. Tepatnya di Bakmi Jakarta, tempat makan cozy depan kantor yg ada wifi-nya. Kenapa gak nonton di kantor? Karena kantor lg direnovasi, tivi di ruang tengah dipindah ke umum dan gak bisa dinyalain. Tadinya mau nonton di rumah Mbak Ika,kakak tingkat di kpp, bareng sm anak2 kpp yg lain. Tapi sepulang kantor hujan deres gak berenti smpe gamenya mulai. Mereka kejebak di kantornya juga.

Yasudah,karena bener2 niat pengen nonton, kami, saya dan roommate, bela2in ke bakmi jakarta nerabas ujan buat nnton bola. Sekalian nge-backup database juga sih ke iCloud, dan itu mesti terkoneksi via wifi.
Gak usah bahas deh gimana jalannya pertandingan, dah pada tau sendiri kaan. Intinya tegang banget!!! Nobar sama bbrp yg gak kenal pun pada gak jaim sama sekali ternyata. Pada tereak2 juga.
Prediksi saya, jam 21.30 pertandingan dah selesai dan kami pulang dengan riang apapun hasilnya. Ternyata pertandingan baru kelar jam 22.30 ya. Gimana coba, secara jam malem kosan itu pukul 22.00. Pasti udah dikunci deh gerbangnya. Tapi,tetep aja kami nonton sampe kelar sambil ketar ketir mikirin gerbang yang udah dikunci.

Timnas kalah dan kami pulang dengan lunglai. Sesuai prediksi, gerbang dah dikunci. Manggil2 ibu kos selain gak enak juga rasanya useless.
Gak ada pilihan lain, saya bersukarela menawarkan diri buat manjat gerbang. Iya,manjat gerbang. Agak ngeri juga, karena abis ujan, jadi besi gerbangnya berasa licin plus lumayan tinggi. Untungnya selamat dan gak kepeleset. Pas dah di dalem saya ambil kunci di gantungan trus saya buka gerbangnya (roommate saya gak berani ikutan manjat :P). Berhubung kucing2 somehow pada ribut, jadi suara berisik manjat2 agak tersamarkan. Gak lucu aja kan kalo tiba2 saya ke-gap trus dteriakin maling.

Sekarang, kami sudah hangat dan nyaman di dalam selimut. Agak berbangga diri juga ternyata. Hhahaha. Moga2 itu tindakan anarkis saya yg terakhir. Besok2 gak lagi deh. *crossfinger*

Komentar

  1. kek kek kek..untung ga disangka ******..piss^^V

    BalasHapus
  2. aku ga nonton ki. hehehe.. padahal dulu kalau ada bola hobi banget nonton..
    sekarang udah enggan menyapa televisi

    BalasHapus
  3. .anonim
    hisssh... -____-"

    .mela ato amela? :P
    soalnya kalo bola sea games ngikutin mel,sayang banget kalo gak nnton finalnya. biasanya sih emang males nnton tv, gak punya soalnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disclaimer #2

Saya suka ketika hari hujan, saya sedang di balik selimut Mendengarkan musik bagus, membaca buku Menyeduh cappuccino instant Atau menonton serial favorit, dorama Ketika hari hujan, saya pun suka bermain2 di luar Berteduh dr satu tempat ke tempat lain Melihat banyak hal dan pulang dengan membawa penat luar biasa Tapi yang paling saya suka dari hujan Adalah karena hujan selalu membuat saya teringat Bagaimana kamu peduli, apakah saya kena flu atau tidak Dulu.

Know Yourself Better!

Do you think you know yourself? Inside out? Don't be so sure.. *smirk For a moment I think I have known myself but it keep surprising me nowadays. I merely thought it is the real me?? I'm kolerist-sanguinist  which more dominant in kolerist. And i'm proud being that. Hahaha Please note, don't ever make kolerist one being mad. You will have no idea what you should do to make it up. They might act cool as if nothing happen but deep down inside you know there is something wrong about it and you don't know how to bring up the case without any burden. HAH! or if you still keep insisting by asking,"What's wrong with you? Are you mad? You never acted strange like this before!" esp in high tone, just wait, in no time kolerist will lose their temper in most sarcasm way. They will also explain your blunder step by step technically, logically and cynically.. But they will always forgive you. So, what're you gonna do? :D

What Do You Think?

Feminism is a collection of  movements  aimed at defining, establishing, and defending  equal  political, economic, and social rights for women. -- wikipedia Kalo dilihat dari pengertian di atas, paham feminisme berkembang karena dulunya kedudukan kaum perempuan sangat tidak dihormati. Renaissance di Prancis tidak hanya membuka paham baru mengenai filsafat dan paham pemerintahan demokratis namun juga membuka pandangan baru mengenai social rights bagi kaum perempuan. Kemudian,di Indonesia dikenal dengan munculnya pergerakan wanita dimulai dari Era Kartini disusul dengan Dewi Sartika. Thanks to them, saya bisa bebas bersekolah setinggi yang saya mampu. Saya masih ingat, ada seorang teman yang menganggap saya termasuk sebagai feminist. Melongo dan kaget. Kok bisa?? Mikir lagi, emang saya udah ngelakuin apa aja?? --thinkhard Sejujurnya saya agak miris loh, ketika banyak perempuan cerdas yang lupa kewajiban mereka sesungguhnya. Mereka yang memandang enteng profe...