Langsung ke konten utama

Galau Kacau terKicaukan?


Don't underestimated this book!

Itu yang ingin saya tekankan kepada beberapa orang sempat mengernyitkan alis ketika saya membeli buku ini.
Kalau Anda mengira akan jadi berlipat2 lebih keren dilihat dari buku yang Anda tenteng, mendingan  kembali lagi ke tujuan membaca Anda, nampang/sekadar hobi/kebutuhan.

Buku 'terlihat' ringan, tapi sesungguhnya berbobot. ringan karena settingnya adalah apa yang Indra alami sehari atau sekedar makna dari tweet yang dilontarkan Indra di timeline.
Menjadi berat karena sesungguhnya maksud dari tweet tersebut ternyata lebih dalam dari apa yang bisa kita interpretasikan hanya sekadar dari mengintip linimasa.

Di buku ini Indra membagi segmen 'kicauannya' menjadi beberapa tema yang terkait dalam kehidupan sehari-hari seperti keluarga, lifestyle, social media dan personal thought lainnya. Tentang bagaimana sikap sabar Indra meladeni temen2nya yang suka meledek dirinya karena masih tinggal dengan kedua orang tuanya, menghadapi adek kelas yang rese dsb. Isu keluarga ini sangat sensitif karena ketika membacanya, mata saya sering berkaca2. Bukan isu kemandirian yang ingin Indra angkat di sini namun sisi lain dari the Power of Family. Banyak hal2 sepele, larangan gak jelas atau sindiran2 halus orang tua terhadap kita, jika kita bijak sedikiiit saja, tersirat kasih sayang orang tua yang maha luas. :")
Baris yang paling mengena
Family can annoy you. Smother you. Suffocate you until you feel like dying. But I'll take it anytime. death by love can't be that bad.
 Atau mengenai social media. Dia berpikir tentang jaman2 ketika twitter masih simple dan menyenangkan. Ketika follback dan twitlonger belum membudaya, atau ketika kampanye dan kultwit masih jarang.
Membaca buku ini, pada akhirnya bukan ngejudge tentang gaya penulisan Indra yang seperti apa atau bagaimana keseharian Indra tetapi justru malah self-contemplation diri saya sendiri. Kalo Indra kayak gini gimana dengan saya ya? Hal2 yang sering cuma saya pikirkan bisa terjelaskan oleh Indra dengan tepat..!

Rate : 3,8/5

1 : hmmm   2 : not bad    3 : well-written    4 : amazing      5 : perfect

Komentar

  1. Mumpung lagi ada kontes blog review.. coba aja ikutan Ki!.. sapa tahu dapat buku,. iseng2 berhadiah.. hehe
    coba mampir ke blognya Pak Dhe http://abdulcholik.com/2011/10/03/book-review-contest/

    BalasHapus
  2. gak ada yang jual ini, riz,...di #Takengon...

    BalasHapus
  3. berarti saatnya kamu beralih ke belanja buku online ded.. *serious advice*

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejauh Apa Kamu Percaya Sejarah?

Dulu, saya sangat suka pelajaran sejarah mulai dari ngapalin raja2 kerajaan Kutai, Kudungga-Aswawarman-Mulawarman sampe baca biografi Joseph Bros Tito pas belajar Perang Dunia. Sukaaaa banget! Konyolnya sempet kepikiran pengen bikin mesin waktu gara2 gemes pas Teuku Cik Di Tiro diracun Belanda padahal menang perang beberapa kali. Yakali bikin mesin waktu sama kayak ngerakit tamiya. :P Ketika udah di bangku kuliah, saya tetep suka baca2 sesuatu yang berbau sejarah, biografi tokoh misalnya. Bedanya, ketika itu saya baca dari sudut pandang lain. Misal, ketika di bangku sekolah, saya belajar banyak pemberontakan mulai dari PRRI/Permesta, juga DI/TII dari buku text, nah ketika di kampus saya baca salah satu biografi yaitu biografi Syafruddin Prawiranegara , salah satu pimpinan pemberontakan PRRI, yang juga pernah jadi Presiden Pemerintah Darurat Republik Indonesia sewaktu Agresi Militer II. Saya sampe mikir, kok bisa ya? Kenapa sampai memberontak? Dari situ saya mulai mempertanyakan keb...

Smartphone or Smart People?

Sekarang kamu pegang smartphone apa? Blackberry? iPhone? Android phone? Sejauh pengamatan saya, hampir semua temen2 seangkatan pasti dah pegang smartphone masing2. Selain karena kami dah mampu beli (pake uang sendiri,Alhamdulillaaaaah..), juga karena ngebantu banget buat urusan komunikasi. "eh katanya si anu mau nikah sama si itu ya?" "hah masaaa??" "iya,barusan status bbm (ato chatgrup BBM ato tweet ato grupchat YM ato invitation event FB dsb)-nya gitu" Puncak heboh2nya punya smartphone itu ya pas uang rapelan turun. Lucu deh kalo nginget2. Kelompok magang saya mendadak jadi sering main ke Roxy pulang kantor. Voilaaaa. Besoknya tuiter clientnya dah pada ganti aja gitu.. Hahahaha.. Malahan di kelompok magang saya dulu yang berjumlah 17 orang sempet ada persaingan antar gadget : Blackberry vs Android. Konyol dan gak penting emang. Tapi seru. Saya gak beli langsung pas uang rapel turun. Selain karena belum butuh, juga karena mainstream banget ya lan...

Dirty Little Secret

Have you ever feel like you wanna across beyond the boundaries? Morale or religious way? Sometimes, i think about how it feels when you committed some crimes or sins? Gathering my scrap mind, I would like to recap some of my darkest thought i ever had (please forgive me,God *istighfar2). Getting drunk : It's horrible sin even worse than raping or murdering (because it is source of other horrible bad actions). Sometimes, I think how it feels when I'm getting drunk. I mean that you will lost your consciousness right. So what most embarrassing-thing  you can do? And what vodka/ martini tastes does like? I get my body trembling when i think of it. Can it be any worse than you lose control to your mind yet your body because of getting drunk? Murdering. Can i commit perfect crime without any witness and proofs? What possible trick to lose track of any evidences? Yes, i blame my conan or mystery-novels i ever read by thinking those stupid thing. But, no worries. I...