Langsung ke konten utama

Pensiun Dini

Iya, itu yang jadi hot topic perbincangan di kantor saya khususnya. Dan juga bahasan kantor2 vertikal DJPB secara nasional.
Kemenkeu memang gak nanggung2 ya ketika sudah mengeluarkan kebijakan. Misal ketika bahasannya adalah pengurangan pegawai,maka tertuang dari pelaksanaan mulai moratorium PNS, pengurangan mahasiswa Prodip STAN hingga pensiun dini.
Pro/Kontra?? Pasti ada lah.
Kalo lagi bijak ya palingan saya mikirnya mungkin karena cara berpikir saya masih mikro dan belum makro. Kalo lagi egois palingan saya ngerutuk kalo pengambil kebijakan tidak mempertimbangan keadaan lapangan ketika mengambil kebijakan. Hahahaha

Yang saya ingin tulis di sini adalah kebijakan mengenai pensiun dini.
Saya setuju2 aja sih dengan kebijakan ini. Mempertimbangkan belanja pegawai yang sangat membengkak dan dibandingkan dengan produktivitas yang tidak sebanding dengan belanja tersebut, saya pikir sah2 aja bos besar menetapkan kebijakan tsb.
Selain mengurangi jumlah pegawai usia non produktif juga mendorong agar pegawai2 yang ada mengejar ketertinggalan terutama masalah IT.
Di eselon saya bahkan sudah tercantum belanja kompensasi reformasi birokrasi bla bla bla yang intinya untuk pelaksanaan pensiun dini.

Awalnya saya tidak terlalu mempertimbangkan gimana2nya tentang hal ini. Beda banget ya ketika ada wacana penutupan STAN, beuuh, langsung heboh saya. Mungkin karena saya bukan termasuk subjek langsung dari kebijakan tersebut. Dasar egois.
Tapi ketika kantor mendadak ngobrolin itu beberapa hari terakhir ini, mau gak mau saya juga jadi ikut mikirin juga. Terlebih lagi beberapa calon yang diajukan adalah pegawai senior yang cukup saya segani di kantor.
Beliau2 ini pengalamannya banyak plus telaten n teliti ketika pengecekan dokumen. Kurang dikit aja, SPM langsung ditolak. Menurut pengamatan, kalo seusia saya sih gak setelaten itu ngecek smpe segitunya..

Saya juga sempet ngobrol sama pegawe senior yang belum masuk ke daftar pensiun dini.
Beliau  : "Kalo boleh, saya juga pengen ngajuin pensiun dini," --dengan logat minang yang khas
Saya    :" Kok gitu pak, kan masih semangat kalo saya liat."
B         :"Iya, tapi rasa2nya saya kok gak sanggup ngikutin IT gitu,,, ini aja make satu aplikasi masih bingung."
             Saya masih sanggup kalo diminta ngecek seabrek2 dokumen. Tapi rasanya berat kalo mesti             ngadepin aplikasi2 gitu.. ---bigsigh
S         : "Saya malah gak betah kalo berhadapan sama dokumen pak."
B        : "Iya, saya perhatikan kalo yang muda2 emang canggih kalo ngutak atik aplikasi. Tapi kurang teliti
             masalah administrasi."

Agak terenyuh saya dengernya. Kebijakan pensiun dini merupakan perwujudan seleksi alam yang sesungguhnya di instansi saya. Sebenarnya tanpa ada kebijakan ini pun dengan berlakunya segala macem aplikasi berbau IT merupakan seleksi alam secara tidak langsung.
Kantor saya bukan tipikal kantor dimana pegawainya cuma nitip absen aja. They worked in real way though.
Bener2 kerja dari pagi sampai sore. Beban kerjanya memang berbeda dan prodip2 diberi wewenang lebih mengurusi segala macam troubleshooting aplikasi. Bukan berarti yang berusia jauh di atas kami sama sekali gak melek IT.
Mereka tetap mau belajar,tapi mungkin pada akhirnya kebijakan ini menyadarkan mereka bahwa ada batas dimana mereka merasa tidak mampu lagi mengikutinya.
Yang saya sedih adalah bagaimana kebijakan ini ternyata bisa mendemotivasi keinginan mereka untuk belajar karena instansi mereka sendiri pun ragu.
Ini hanyalah opini pribadi saya saja.

Cherish your weekend pals!

Komentar

  1. iya ki, sebenernya kasian juga sih...
    kan ada juga pegawai yang memang sudah waktunya pensiun tapi sebenarnya masih pingin kerja, apalagi yang diusulkan pensiun dini begitu. bener, kalau dilihat dari sisi mereka, seakan2 diusir secara halus, padahal kata2 sebenarnya "kamu udah nggak kepakai lagi" aihhhhhh....

    BalasHapus
  2. yang sudah masuk usia pensiun dini, wewww, semangat bener!
    duitnya lumayan gitu katanya. Sudah jenuh juga di DJPB gitu

    BalasHapus
  3. .chachu
    iyaa, maksudku gitu.. :'((

    .deady
    ak malah belum tau kisaran jumlah uang pensiunnya..
    -____-"

    BalasHapus
  4. beda banget sama kantorku ki..
    banyak pegawenya yang cuma titip absen.. hiks..
    tapi ada juga sih yang kerjanya sungguh,.,.

    BalasHapus
  5. .amel
    iya gitu mel??
    so lets vote for SPAN!! *apasih

    BalasHapus
  6. iya tiap kantor kondisi nya beda2.. di tempatku jg banyk yg masih bersemangat, beberapa ja yg suka agak "nylenenh(baca sering kabur)"..
    cuma komunikasi awal tentang pendi yg kurang baik jadi ya seakan2 pegawai yg sudah senior digeneralisasi sbg peg yg tak layak lagi..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Absurdity as Its Finest

Source : Islamic Thinking (dipost di path saya juga) Akhir-akhir ini saya sedang mellow. You know, when everything seems pretty hard yet you don't have anyone to rely on. *dari kalimatnya aja dah melow2 gini*. Pernah sih pada suatu ketika saya mikir berat juga ya. Meanwhile saya bukanlah tipe yang curhat mengenai masalah-masalah. I will tell the world in most cryptic way yet i need to be understood. So stupid right? *Giiiiiiiirrlll*. Ketika saya mikir kok gini amat ya saya. Trus saya mikir lagi, that is just the way i am, i just need to compromise a little. Gitu aja terus sampe Messi pindah ke Madrid (amit-amit, ketok meja kayu 3x). Tulisan ini saya bikin untuk pengingat saya di masa depan. It’s okay to feel pathetic so this moment needs to be archived for future purpose. Yep, this is one of those moments. When you feel like you are on the lowest point (yet?). Still, no need to be worry. You can't go any lower, right? I perfectly aware that someday in the future i

Disclaimer #2

Saya suka ketika hari hujan, saya sedang di balik selimut Mendengarkan musik bagus, membaca buku Menyeduh cappuccino instant Atau menonton serial favorit, dorama Ketika hari hujan, saya pun suka bermain2 di luar Berteduh dr satu tempat ke tempat lain Melihat banyak hal dan pulang dengan membawa penat luar biasa Tapi yang paling saya suka dari hujan Adalah karena hujan selalu membuat saya teringat Bagaimana kamu peduli, apakah saya kena flu atau tidak Dulu.

Know Yourself Better!

Do you think you know yourself? Inside out? Don't be so sure.. *smirk For a moment I think I have known myself but it keep surprising me nowadays. I merely thought it is the real me?? I'm kolerist-sanguinist  which more dominant in kolerist. And i'm proud being that. Hahaha Please note, don't ever make kolerist one being mad. You will have no idea what you should do to make it up. They might act cool as if nothing happen but deep down inside you know there is something wrong about it and you don't know how to bring up the case without any burden. HAH! or if you still keep insisting by asking,"What's wrong with you? Are you mad? You never acted strange like this before!" esp in high tone, just wait, in no time kolerist will lose their temper in most sarcasm way. They will also explain your blunder step by step technically, logically and cynically.. But they will always forgive you. So, what're you gonna do? :D