Langsung ke konten utama

Masih Butuh STAN?

Weekend ini saya dihebohkan dengan adanya PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 215/PMK.01/2011, yang menjelaskan tentang mekanisme pengangkatan CPNS di lingkungan lulusan STAN.

Kenapa saya pusing2 menanyakan PMK ini ke senior2 saya, ngintip reaksi angkatan di forum, semata2 itu karena saya almamater STAN. Sudah menjadi naluri kan kalo kita care sama almamater kita. Terus terang ya saya agak miris mengamati bagaimana keadaan kampus saya akhir2 ini terutama setaun belakangan.
Kampus saya yang notabene kampus kedinasan sangat bergantung pada kebijakan pemimpin tertinggi kementerian. Semuanya diatur mulai dari tata cara masuknya, sistem pendidikannya dan mekanisme penyaluran kelulusannya.
Kita harus sangat sadar ketika kita memutuskan untuk melanjutkan pendidikan pasca SMA di sini karena begitu kita masuk, kita akan diatur sedemikian hingga nanti kita jadi pegawai.Yap, jadi pegawai selama kurang lebih 10tahun di kementerian ini.

cursed/blessed??

Buat saya dan kebanyakan teman saya, ini blessed karena itu sama dengan memenuhi harapan orang tua kami. Lagian ketika saya sudah sampai di tahap menjadi CPNS sekarang ini, tidak ada sedikitpun yang bisa saya sesali.
Mungkin menjadi cursed buat mereka yang tidak bisa terikat dengan segala sesuatunya mengenai birokrasi. Atau buat yang mempunyai passion yang sama sekali gak nyambung tentang keuangan negara (ya kali aja ada yang ngebeeet banget pengen jadi pelukis terus dipaksa masuk STAN)

Nah coba bayangkan tiba2 ada PMK 215 ini :



Yang menjadi perhatian saya itu ada beberapa hal:
  • Dengan diharuskannya lulusan STAN mengikuti tes CPNS kan berarti secara tidak langsung menghilangkan status-kampus-ikatan-dinas?
  • Di PMK itu belum dijelaskan bagaimana status untuk yang tidak lulus tes CPNS. Statusnya akan ditangguhkan/tidak bisa diangkat atau bagaimana? Nah kalo tidak diangkat, kita kan tidak bisa masuk menjadi calon pegawai kementerian ini. Kalo kita memutuskan keluar, masihkah diharuskan membayar uang ganti rugi pendidikan yang jumlahnya sekian puluh juta itu?
  • Kisaran PMK itu mencakup hingga ke instansi nonKemenkeu? Yang saya tau kan pasti ada alokasi tiap taunnya bagi lulusan STAN ke BPK dan BPKP. Diatur hingga kesitukah atau gimana? 
Jika jawaban untuk semua pertanyaan saya itu adalah YA. Berarti sudah jelas.
BYE STAN!!

Kampus ini nantinya tidak beda dengan kampus2 lain yang mencetak lulusan yang tidak terikat instansi. Akan membawa efek positif atau negatif itu yang belum saya tau.
Jika menuruti sisi emosional, saya sakit hati. Hingga kini saya masih belum mendapatkan penjelasan rasional mengenai latar belakang terbitnya PMK ini selain karena formasi pegawai yang katanya menggelembung --padahal kantor2 vertikal daerah sangat butuh lulusan STAN--
Garis bawahi, butuh lulusan STAN bukan butuh tambahan pegawai.
atau in a humble way,
butuh pegawai yang memiliki kualifikasi seperti lulusan STAN.
Dari mana saya tau??
Helloooo, kami sudah ditempatkan di daerah tujuh bulan. Untuk urusan manajemen kepegawaian secara teori mungkin SDM pusat lebih tau. Tapi jika menilik lapangan? Who knows.

err.. it sounds a bit arrogant? --who cares
Somebody please slap my face and tell the reason behind.. or i don't know what idea might come up in my mind..
Last, i think we should face that we are the cursed of chosen people. Something must be proud of. --sarcasm  

Komentar

  1. kita lihat nanti ada aturan apa lagi riz.. prihatin dengernya

    BalasHapus
  2. eh perasaan kmrn aku udah komen, kok ga masuk ya? -_-"

    Sakit hati banget dgn peraturan itu tp not to be emotional, let's wait and see what will happen..

    Mungkin peraturan itu dibuat utk semakin meningkatkan kualitas lulusan STAN, who knows? *stay positive thinking walo nyesek T.T

    BalasHapus
  3. ah iya, itu berita yang sempat galau..
    kasian banget adek kelas kita yang lebih "tidak pasti" dari kita dulu..

    di kantorku juga sering tuh pegawe2 lain bilang, kalau kantor ini butuh lulusan prodip..

    BalasHapus
  4. .anonim
    yah,nasib bawahan kan emang mesti nunggu.. :(

    .deady
    sa ma se pi ce les ju ga

    .monce
    kalo niat big boss ternyata buat bikin STAN maju, sungguh berdosa saya.. sempet suudzon banget soalnya.. susah kalo gak suudzon mon.
    aamiin, moga2 gak sesuai prasangka yg berkembang.

    .amel
    iya mel,kita kan butuh tambahan lulusan STAN.. ntar SPAN gimana kabarnya itu. :(

    BalasHapus
  5. Wkwkwkwk... Monce...
    SPAN kan butuh sedikit pegawai, riz... *asumsi awal*

    BalasHapus
  6. kok kalo aku liatnya nggak begitu masalah ya. di luar masalah lulusan 2011 yang emang mendadak ini, kayaknya tes cpns menurutku 'sekedar' tes layaknya ujian-ujian lain yang kalo gak lulus kita bisa DO itu. ya emang tergantung cara pandang sih, masalahnya kebanyakan mindset kita udah terlanjur mikir bahwa lulus STAN itu langsung penempatan. jadi ya dimensinya perbandingan.

    halo rizki :p *sok kenal

    BalasHapus
  7. .deady
    Brarti meningkatkan kualitas pegawai yg udah ada sih ded. Tapi menurutku butuh waktu gak bentar buat SPAN smpe settle. Dan smpe saat itu tiba kita kekurangan lulusan prodip di daerah.

    .nauval
    Kalo sedari awal udah dikasih tau bakal ada tes cpns sebelum diangkat si gak masalah. Ini kan dadakan. Berasa kayak diboongin gak sih waktu mereka daftar stan dulunya.
    Halo juga nauval :D

    BalasHapus
  8. semua uneg-uneg saya udah tertampung di posting ini hahahaha...
    yah, kadang mereka emang gak ngerti gimana rasanya jadi ujung tombak, di tempat yang kualitas SDM-nya terbatas. butuh banget anak STAN.

    katanya juga penerimaan PNS cuma sarjana aja. no offense buat yang penerimaan sarjana, tapi kalo ga ada anak STAN siapa yang mau nyeplit itu SP2D. panteskah mereka? bukannya saya suka nyeplit juga sih. saya aja males, apalagi mereka. eh agak menyimpang.
    -__-"

    tapi intinya sayang banget lah STAN ga ikatan dinas. kasian yang udah terlanjur jadi mahasiswa sekarang terkatung2 nasibnya. kenapa gak dari dulu aja sebelum saya masuk hahaha #eh

    #prayforSTAN

    BalasHapus
  9. .chachu
    hah? penerimaan dari sarjana doang? seriusan chu? sumbernya valid gak itu.
    Kalo valid makin nonsense aja kebijakannya. Katanya III/A kebanyaken, sampe upkp pun tambah dipersulit..

    #prayforSTAN

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Absurdity as Its Finest

Source : Islamic Thinking (dipost di path saya juga) Akhir-akhir ini saya sedang mellow. You know, when everything seems pretty hard yet you don't have anyone to rely on. *dari kalimatnya aja dah melow2 gini*. Pernah sih pada suatu ketika saya mikir berat juga ya. Meanwhile saya bukanlah tipe yang curhat mengenai masalah-masalah. I will tell the world in most cryptic way yet i need to be understood. So stupid right? *Giiiiiiiirrlll*. Ketika saya mikir kok gini amat ya saya. Trus saya mikir lagi, that is just the way i am, i just need to compromise a little. Gitu aja terus sampe Messi pindah ke Madrid (amit-amit, ketok meja kayu 3x). Tulisan ini saya bikin untuk pengingat saya di masa depan. It’s okay to feel pathetic so this moment needs to be archived for future purpose. Yep, this is one of those moments. When you feel like you are on the lowest point (yet?). Still, no need to be worry. You can't go any lower, right? I perfectly aware that someday in the future i

Disclaimer #2

Saya suka ketika hari hujan, saya sedang di balik selimut Mendengarkan musik bagus, membaca buku Menyeduh cappuccino instant Atau menonton serial favorit, dorama Ketika hari hujan, saya pun suka bermain2 di luar Berteduh dr satu tempat ke tempat lain Melihat banyak hal dan pulang dengan membawa penat luar biasa Tapi yang paling saya suka dari hujan Adalah karena hujan selalu membuat saya teringat Bagaimana kamu peduli, apakah saya kena flu atau tidak Dulu.

Know Yourself Better!

Do you think you know yourself? Inside out? Don't be so sure.. *smirk For a moment I think I have known myself but it keep surprising me nowadays. I merely thought it is the real me?? I'm kolerist-sanguinist  which more dominant in kolerist. And i'm proud being that. Hahaha Please note, don't ever make kolerist one being mad. You will have no idea what you should do to make it up. They might act cool as if nothing happen but deep down inside you know there is something wrong about it and you don't know how to bring up the case without any burden. HAH! or if you still keep insisting by asking,"What's wrong with you? Are you mad? You never acted strange like this before!" esp in high tone, just wait, in no time kolerist will lose their temper in most sarcasm way. They will also explain your blunder step by step technically, logically and cynically.. But they will always forgive you. So, what're you gonna do? :D