Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Insecure

Tau gak sih apa yang jadi ketakutan saya akhir2 ini? Menjadi tua Menua kan sudah jelas ya jadi kodrat setiap orang. Namun tiba2 saya kepikiran gini, bagaimana ketika saya tua nanti (kalo umur saya nyampe tua) fisik saya lemah, banyak merepotkan orang lain, gak bisa makan ini itu, gak bisa pergi kemana2, mau baca susah,  dan segala macam keterbatasan lain ketika kita menginjak usia lanjut. Demotivasi Menurut pengamatan saya, bertambahnya umur berbanding lurus dengan meningkatnya kemalasan seseorang mempelajari hal baru. Sedikit banyak, lingkungan membuat saya berpikir hal2 ini. Bagaimana jika nanti saya kehilangan minat untuk melanjutkan sekolah, bagaimana jika nanti saya skeptis terhadap perkembangan dunia luar (akumulasi dr berita negatif lama kelamaan berimbas negatif juga ke saya), bagaimana jika nanti saya malas mengikuti perkembangan teknologi (makin lama makin gaptek) dan yang paling buruk adalah bagaimana jika saya sudah malas mengikuti rasa ingin tahu saya dan malas menco

Pensiun Dini

Iya, itu yang jadi hot topic perbincangan di kantor saya khususnya. Dan juga bahasan kantor2 vertikal DJPB secara nasional. Kemenkeu memang gak nanggung2 ya ketika sudah mengeluarkan kebijakan. Misal ketika bahasannya adalah pengurangan pegawai,maka tertuang dari pelaksanaan mulai moratorium PNS, pengurangan mahasiswa Prodip STAN hingga pensiun dini. Pro/Kontra?? Pasti ada lah. Kalo lagi bijak ya palingan saya mikirnya mungkin karena cara berpikir saya masih mikro dan belum makro. Kalo lagi egois palingan saya ngerutuk kalo pengambil kebijakan tidak mempertimbangan keadaan lapangan ketika mengambil kebijakan. Hahahaha Yang saya ingin tulis di sini adalah kebijakan mengenai pensiun dini. Saya setuju2 aja sih dengan kebijakan ini. Mempertimbangkan belanja pegawai yang sangat membengkak dan dibandingkan dengan produktivitas yang tidak sebanding dengan belanja tersebut, saya pikir sah2 aja bos besar menetapkan kebijakan tsb. Selain mengurangi jumlah pegawai usia non produktif juga m

Note #4

When we like something because we don't wanna be mainstream is mainstream itself Suka ya suka aja. Perkara apa yang kamu suka ternyata banyak orang suka juga ya gapapa. Emang kenapa? Kalo kamu suka/tidak suka sesuatu cuma biar dibilang gak mainstream, itu malah pemikiran yang mainstream. Typical. So, Dare to like something mainstream is cool. But, being different is beyond cool,still.   Ps : ini gara2 saya dikatain mainstream pas ngaku ngefans berat sama Afiqah Oreo. Smehh!

MOVING!!

Yep, literally saya pindah seksi di kantor. Yang tadinya di bagian Umum sekarang pindah ke Bendum. Tupoksinya nerima, nyatet, ngelaporin penerimaan negara via pos. Rasanya? Gimana ya, seneng2 sedih si sebenernya. Senengnya : Punya tupoksi yang jelas. Kalo dulu di CSO, saya gak begitu bertanggung jawab kalo ada apa2 di kantor. Secara tanggung jawab saya ngurusin aplikasi2 satker yang bermasalah. Sekarang saya dikasih wewenang ngurusin penerimaan via pos. Nah kalo segala penerimaan via pos bermasalah entah di pencatatan ato pelaporannya ya lari ke saya. Atasan yang ngerti dan mau turun langsung ngebantuin anak buahnya. Ada juga ka selentingan denger2 kabar dari temen2 lain yang punya bos-semau-gue-taunya-beres. Akibatnya,temen2 saya itu jumpalitan deh di grupchatting ato forum angkatan nanya ini itu. Kalo saya? Tanya bos, langsung deh digeber sama aturan2nya sekalian. *dance* Lokasi kerja saya di tengah kantor. Memudahkan kalo lagi pengen bersosialisasi. Kalo dulu mojok sendiri di