Langsung ke konten utama

Trip to Blitar

Jadi di sinilah saya berdiri. Stasiun Gambir sore hari. Menunggu sahabat2 saya dan kereta Gajayana yang akan membawa kami ke Blitar, tempat sahabat saya akan melepas masa lajangnya. (congratulation Imam n Siska :)).
Di hape sudah banyak sms dan telpon dari mereka yang masuk. Belum sempet saya balas.
Long story short. Kami ketemu dan kereta dateng.
Terus terang saya kurang menikmati perjalanan ini. Setelah kejadian heboh seharian ini, wajar kan kalo saya sudah tidak fokus.

Rencananya : kami berempat naik Gajayana, ngobrol2 seru tentang gimana nikahan imam nanti, nyela2 kado yang mau dikasi (saya gak ikut milih2 apa kadonya) sambil sesekali ngomentarin seisi kereta (hahaha, this is the first time we use this exe class,pooor)

Faktanya : jadinya kami cuma bertiga. Dani gak ikut, kakaknya operasi kanker :(. Saya lebih banyak diam dan ngelamun. sambil sesekali nangis pas buka timeline twitter. Vinna n Ikhsan bingung-mesti-ngomong-apa-ke-saya. Yaudah. Jadi sepanjang perjalanan ya gitu2 aja. Sibuk masing2. :((


Sebenernya,saya sedikit nyesel ya. Ini bisa terhitung sebagai perjalanan terakhir kami bareng2. Harusnya ya kami make-it-fun and enjoy..

Kami sampai di stasiun Wlingi (yang deket sama rumah Siska) sekitar jam delapan pagidan dijemput oleh adiknya Imam. Akad sudah hampir dimulai dan kami baru nyampe. Bersih2 sebentar (errr sebentar kayaknya kurang tepat ya). dan stand by di depan rumah Siska yang disulap menjadi pelaminan.
Seru loohh. Baru sekarang saya (hampir) bisa melupakan all-about-penempatan-stuff dan bersenang2.
Hehe.
Kejadian mengharukan itu pas rombongan Imam dateng sesudah akad. Kami berdua (saya dan Vinna) stand by mendampingi Siska di pelaminan sementara Ikhsan mengiringi Imam ke pelaminan. Sakral dan menyentuh. 

Di hari menjelang siang, temen2 kami yang dari Jakarta mulai berdatangan. Menyenangkan ya mengingat kami biasanya cuma say hi di kantor dan basa basi cantik doang,sekarang bisa mengobrol2 santai di luar jakarta. Bahkan topik penempatan kami pun tetep menjadi headline obrolan. Mungkin karena suasana yang santai jadi kami pun mengobrolkannya dngan dibawa santai dan ketawa2.
Beneran ya,saya waktu itu juga ketawa dan asik poto2.

sore hari,kami sudah harus bersiap2 kembali ke Jakarta (sebenarnya saya sih yang terburu-buru). Saya mengejar waktu.
Batas waktu yang cuma satu minggu membuat saya benar2 memaknai setiap detikan waktunya, dengan mereka yang akan saya tinggal pergi nantinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Absurdity as Its Finest

Source : Islamic Thinking (dipost di path saya juga) Akhir-akhir ini saya sedang mellow. You know, when everything seems pretty hard yet you don't have anyone to rely on. *dari kalimatnya aja dah melow2 gini*. Pernah sih pada suatu ketika saya mikir berat juga ya. Meanwhile saya bukanlah tipe yang curhat mengenai masalah-masalah. I will tell the world in most cryptic way yet i need to be understood. So stupid right? *Giiiiiiiirrlll*. Ketika saya mikir kok gini amat ya saya. Trus saya mikir lagi, that is just the way i am, i just need to compromise a little. Gitu aja terus sampe Messi pindah ke Madrid (amit-amit, ketok meja kayu 3x). Tulisan ini saya bikin untuk pengingat saya di masa depan. It’s okay to feel pathetic so this moment needs to be archived for future purpose. Yep, this is one of those moments. When you feel like you are on the lowest point (yet?). Still, no need to be worry. You can't go any lower, right? I perfectly aware that someday in the future i...

Know Yourself Better!

Do you think you know yourself? Inside out? Don't be so sure.. *smirk For a moment I think I have known myself but it keep surprising me nowadays. I merely thought it is the real me?? I'm kolerist-sanguinist  which more dominant in kolerist. And i'm proud being that. Hahaha Please note, don't ever make kolerist one being mad. You will have no idea what you should do to make it up. They might act cool as if nothing happen but deep down inside you know there is something wrong about it and you don't know how to bring up the case without any burden. HAH! or if you still keep insisting by asking,"What's wrong with you? Are you mad? You never acted strange like this before!" esp in high tone, just wait, in no time kolerist will lose their temper in most sarcasm way. They will also explain your blunder step by step technically, logically and cynically.. But they will always forgive you. So, what're you gonna do? :D

Disclaimer #2

Saya suka ketika hari hujan, saya sedang di balik selimut Mendengarkan musik bagus, membaca buku Menyeduh cappuccino instant Atau menonton serial favorit, dorama Ketika hari hujan, saya pun suka bermain2 di luar Berteduh dr satu tempat ke tempat lain Melihat banyak hal dan pulang dengan membawa penat luar biasa Tapi yang paling saya suka dari hujan Adalah karena hujan selalu membuat saya teringat Bagaimana kamu peduli, apakah saya kena flu atau tidak Dulu.