Langsung ke konten utama

Karena Keniscayaan itu Absolut

Akhir2 ini saya malas sekali buka blogger. Males tingkat akut bahkan buat liat blog sendiri.
Biasanya saya aware dengan isu2 apa yang berkembang di luar sana.
Tapi kali ini pun malas.
Perbandingannya kayak gini:

Dulu2
Ada isu (e.g. gayus, stan bubar, bbm naik etc) >> kaget >> buka link terkait (kalo taunya dari socmed) >> baca sebanyak mungkin source >> bikin opini sendiri >> update twitter syukur2 tulis di blog >> diskusi sama yang nanggepin.
Niat banget ya?? Iya, tapi saya enjoy kok berepot2 kek gitu

Akhir2 ini
Ada isu >> "ooh, apalagi ini??" >> lanjut scroll2 timeline >> selesai
update tweet? aah, gak punya landasan valid. Cari source? Ahh, males. Media gak ada yang bener (yepp, boleh dong ya saya mengGENERALISASI media juga)
nulis postingan?? Wassalam.

Sampai saya agak "ditoyor" sama Deady buat ngebalesin komen2 di blog. Ya Tuhaaan, ngebuka http://mycatalanz.blogspot.com aja males ya gimana mau ngebalesin komen?
Tapi kemudian saya bener2 ditampar sama tulisannya Tyas di posterousnya tentang kasus dhana (go check here) atau tulisannya chachu, juga tentang isu serupa ( here). Gimana ya rasanya? Seneng bercampur malu ketika ada orang2 yang gak sengaja voice out apa yang ada di pikiran kita bahkan ketika kita males nulisnya. *salamin tyas sama chachu*  *deady enggak soalnya bukan muhrim* hahahahaa.
Makasih ya kaliaaaan. Menyadarkan saya yang lagi demotivasi buat nulis. >> seolah2 kayak tulisan saya penting aja gitu.. :D
Sungguh bukan karena masalah kerjaan ya saya males apdet postingan. Karena MALES. Itu aja. Hahahaaa

The most amazing thought this day is that even in hours ago i wrote about being temporarily sick of writing on this blogger but somehow I managed to clicked "new entry" and begin to write all stuff above.
Sooo, there is nothing absolute except the relativity itself. Dramatically proved!
Yeay!

Komentar

  1. aku sih sempat terbersit buat tulis tentang ini..
    tapi lama kelamaan males,, karena males ngumpulin bahannya,.
    lagipula sudah cukup banyak yang mewakili

    BalasHapus
  2. pencemaran! Pencemaran nama baik ini namanya! Aku gak pernah noyor perempuan kecuali adekku ya (ups)

    BalasHapus
  3. .amel
    iya mel. i do feel you.. bzzztt..

    .deady
    itu pake tanda petik ded.. artinya ya gak-real dong.

    BalasHapus
  4. heeee komenku kok nggak muncul yah? hahahaha
    intinyamah, kemana aja ki? padahal aku nunggu pendapatmu tentang hal itu hahaha

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Andre Harihandoyo and Sonic People : Live in Jakarta (Review)

source : https://www.garow.me/tags/ahspmusic   Before, I write about this gig, I think it's plausible for me to explain why and how I love this band. In early 2010, I happened to watch their performance at Langit Musik or somewhere else. It was joint performances. Actually, I wanted to see Adhitya Sofyan's gig but AHSP's ca ught my attention at that time. So, I looked them up and found one or two of their songs (Justify and The Break Up). I was totally captivated about how that songs were delivered. The lyrics was simple like telling stories, but it was arranged so beautifully. There was not any official music streaming service at that time, so I found it hard to seek their album. I had to order or bought them at the special record stores. So, it was a good time watching their performance live. Yeah, the perks of being an indie. . Well, I was really excited when I know they released new album and would hold a live c...

MIND CONTROL

Lama saya gak nulis dan banyak hal terjadi. To the point ya, pernah denger tentang Anger Management? The term  anger management  commonly refers to a system of  psychological therapeutic  techniques and exercises by which someone with excessive or uncontrollable  anger  and  aggression  can control or reduce the  triggers , degrees, and effects of an angered  emotional  state. -- wikipedia Intinya sih tentang bagaimana cara kita mengendalikan emosi (dalam hal ini amarah). Nah, as I know about myself ya. Saya paling susah mengendalikan amarah. Issues came out and i would blow out. Itu ada bagus dan jeleknya sih. Bagusnya saya jadi gak pendendam tapi jeleknya ya itu tadi pengendalian diri saya rendah. Tapi saya perhatikan akhir2 ini, saya terlalu toleran. Ada banyak hal yang bisa bikin saya kecewa atau marah, potentially can make me throw tantrum here and there tapi saya diam saja dan senyum2. Ada teman yang bilang," Age is not...

Tertampar dan Menampar

Saya merasa cukup bangga dengan diri saya sendiri akhir2 ini. Ketergantungan saya dengan gadget yang saya punya cukup jauh berkurang. Pun ditambah kesadaran akan pentingnya bersosialisasi dengan sekitar ketimbang nunduk mantengin hape. Sudah jadi kesadaran umum sih ya kalo smartphone itu seringkali merampas sebagian waktu kita yang seharusnya untuk bersosialisasi. Seringkali saya merasa annoyed  jika seseorang mulai sibuk dengan hapenya, padahal saya tahu kondisinya tidak sedang urgent untuk melihat hape secara terus menerus. Suatu saat ketika saya sedang di bandara, saya melihat ada sekelompok anak muda seusia saya yang kelihatannya sudah lamaaaaa sekali tidak pernah bersua. Darimana saya tau? Ya soalnya, pas awal2 ketemu mereka heboh bercipika-cipiki dan loncat2 girang gitu (ababil banget gak sih? :P). Sayangnya kehebohan itu palingan cuma berlangsung 10 menit saja. Menit ke-11 mereka sudah sibuk dengan hapenya masing2, bahkan ada yang ngeluarin tablet dan sibuk surfing kesana...